Saya kali ini berlibur atas paksaan tante saya, ribetlah ceritanya. Tapi saya mencoba enjoy saja (ya emang enjoy sih ya...lha wong tiket murah meriah) dengan liburan ala backpacker kali ini ke Kuala Lumpur. Oke langsung aja, dengan berbekal tiket promo Airasia yang sudah dipesan setahun lalu, tas punggung, dan uang jajan secukupnya (baca: mepet) kami (tante, adik saya , dan saya) berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta jam 20.30 WIB. Untuk tahap ini kami kurang persiapan karena adanya perubahan rencana. Kami awalnya berencana untuk menginap di
bandara KLCC karena lokasi hostel yang kami pesan memaksa kami untuk berkendara dengan taxi jika sampai di tengah kota di atas jam 24.00. Kami pikir rasanya ngga aman malam2 naik taxi di negeri orang...*padahal kere*. Parno karena biasa idup di Jakarta kali ya..*alasan*. Tapi mama saya berpesan supaya kami menginap di hotel jangan di bandara.
bandara KLCC karena lokasi hostel yang kami pesan memaksa kami untuk berkendara dengan taxi jika sampai di tengah kota di atas jam 24.00. Kami pikir rasanya ngga aman malam2 naik taxi di negeri orang...*padahal kere*. Parno karena biasa idup di Jakarta kali ya..*alasan*. Tapi mama saya berpesan supaya kami menginap di hotel jangan di bandara.
Jadilah, kami sampai di KLCC jam 23.30 waktu KL. Bandara KLCC nggak jauh beda sama terminal 1 Soekarno-Hatta yang super padat dan banyak calo taksi. Bedanya, KLCC lebih gede. Nah, semua bus umum yang ada di KLCC mengangkut penumpang hingga KL Sentral yang terletak di tengah kota Kuala Lumpur. Tarif bus bervariasi dari 20an RM sampai 8RM. KL Sentral ini sendiri semacam terminal Blok M-nya Kuala Lumpur. Ada bermacam moda transportasi yang mampir di KL sentral seperti MRT, LRT, dan bus.
Kami memutuskan untuk untung-untungan cari penginapan di sekitar KL Sentral. Jelas, taxi bukan pilihan kami. Kebanyakan taxi di Kuala Lumpur nggak pakai argo alias nembak :D Berhubung kami ini ber-backpacking ria, maka kami pilih Aerobus yang tarifnya 8RM. Aerobus cukup nyaman dengan AC dan tempat duduknya. Saya akan kasi nilai 'sempurna' kalau bau jempol nggak menyebar di dalam bus. Ya, bau jempol saudara-saudara!...setelah ditelusuri ternyata bau jempol jahanam itu berasal dari si sopir -___-' rambut boleh klimis tapi bau jempolnya..alamak jaaaaaannggg...satu jam lebih saya tutup idung ga bisa tidur T.T
Kami memutuskan untuk untung-untungan cari penginapan di sekitar KL Sentral. Jelas, taxi bukan pilihan kami. Kebanyakan taxi di Kuala Lumpur nggak pakai argo alias nembak :D Berhubung kami ini ber-backpacking ria, maka kami pilih Aerobus yang tarifnya 8RM. Aerobus cukup nyaman dengan AC dan tempat duduknya. Saya akan kasi nilai 'sempurna' kalau bau jempol nggak menyebar di dalam bus. Ya, bau jempol saudara-saudara!...setelah ditelusuri ternyata bau jempol jahanam itu berasal dari si sopir -___-' rambut boleh klimis tapi bau jempolnya..alamak jaaaaaannggg...satu jam lebih saya tutup idung ga bisa tidur T.T
Sudut area Brickfields |
Sisi jalan Brickfields di malam hari, tepat di depan Cafe Hussein |
Lanjut ceritanya di tulisan selanjutnya ^_^
Total biaya/orang sejauh ini (1 RM=3250) :
1. Tiket promo Airasia (pp) Rp. 275,000
2. Tiket Aerobus Rp. 26,000
3. Kamar triple Rp. 86,700
TOTAL Rp. 387,700
Permisi mbak, mau tanya nama penginapannya apa ya? tq. rencana mau backpack ke KL lewat kuching, soalnya posisi stay Pontianak.
ReplyDeletePengen ke KL, kapan ya bisa kesana...
ReplyDelete